Sejarah Perkembangan Agama Hindu
Agama
Hindu Pertama kali muncul di lembah sungai Sindhu. Ajarannya diterima oleh
Maharesi melalui wahyu yang didapat pada tempat, waktu yang berbeda. Agama
Hindu disebut pula dengan sebutan Sanatana Dharma yang bartinya agama yang
kekal dan abadi. Kata Hindu berasal dari kata Sindhu yang diucapkan Hindu oleh
orang-orang Persia yang dating ke India, karena lafal mereka berbeda dalam
mengucapkan huruf {h} dan {s}
Agama Hindu berkembang di tanah air
melalui jalur perdagangan. Dengan masuknya agama Hindu membawa perubahan budaya
ditanah air terutama tentang sistem pemerintahan dengan seseorang raja sebagai
yg paling berkuasa. Sebelum masuknya agama Hindu di tanah air belum ada
kerajaan. Pada waktu itu yg ada hanyalah suatu desa yg dipimpin Kepala Suku.
Setelah masuknya Hindu kedudukan kepala Suku digantikan oleh seorang raja.
Agama Hindu adalah agama yg pertama masuk ke Indonesia. Bahkan dengan masuknya
agama Hindu lengkap dengan budayanya terutama budaya tulis menulis menyebabkan
status jaman prasejarah menjadi jaman sejarah bagi bangsa Indonesia. Jadi
Bangsa Indonesia terbebas dai yang namanya jaman prasejarah adalah abad ke-4M
yaitu dengan ditemukannya batu bertuliskan huruf pallawa dan berbahasa
Sansekerta di Kutai, Kalimantan Timur (tujuh yupa).
Kerajaan
Kutai
A.
Letak
Geografis Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai
terletak di Kalimantan Timur,
tepatnya di hulu sungai Mahakam pada awal abad ke 4 masehi. Berdasarkan sumber
sumber peninggalan yang ada menyatakan bahwa di Kalimantan Timur telah bediri
dan berkembang serta mendapat pengaruh Hindu(india) denggan ditemukannya tujuh
buah Yupa. Yupa adalah tiang batu tertulis yang berisi tulisan Pallawa dengan
bahasa Sansekerta, tiang batu tersebut dipergunakan untuk mengikat hewan kurban
yang dipakai persembahan oleh rakyat kepada para dewa. Sejak muncul dan
berkembangnya pengaruh Hindu di Kalimantan Timur terjadi banyak perubahan dalam
tata pemerintahan, yaitu dari kepala suku menjadi kerajaan yang dipimpin oleh
raja sebagai kepala pemerintahaan.
B.
Raja
Raja yang Memerintah Kerajaan Kutai
1. Kudungga
Raja pertama yang berkuasa di Kerajaan Kutai adalah Kudungga,
para ahli berpendapat bahwa pada masa pemerintahan Raja Kudunga pengaruh hindu
baru masuk ke wilayahnya. Kedudukan Raja Kudungga pada awalnya adalah seorang
kepala suku. Dengan masuknya pengaruh Hindu, ia mengubah struktur
pemerintahanya menjadi Kerajaan dan mengangkat dirnya menjadi raja, sehingga
pergantian raja dilakukan secara turun temurun.
2. Aswawarman
Setelah Raja kudunga wafat, ia digantikan oleh putranya yang
bernama Aswawarman. Raja Aswawarman mendapat sebutan wamsakarta artinya
pembentuk keluarga atau pendiri keluarga raja (Dinasti). Dari yupa diketahui
bahwa pada masa pemerintahan Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami masa
keemasan. Hal ini dibuktikan dengan diadakanya upacara Asmawedha. Wilayah
kekuasaannya meliputi hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur. Rakyat Kutai
hidup sejahtera dan makmur.
3. Mulawarman
Mulawarman adalah raja
yang paling terkenal, anak dari Aswawarman dan cucu dari Kudungga. Agama yang
dianut adalah Hindu (Siva) hal itu terdapat dalam salah satu dari tujuh buah
yupa yang menyebutkan ”Waprakeswara”.
Menuut para ahli, Waprakeswara mengandung arti sebuah lapangan yang luas
sebagai tempat pemujaan Dewa Siwa. Sehingga sudah dapat dipastikan bahwa
masyarakat Kutai memeluk agama Hindu(Siva) dengan alas an sebagai berikut:
·
Besarnya pengaruh Kerajaan
Pallawaa yang beragama Hindu Siwa menyebabkan agama Hindu Siwa(Siwaisto)
terkenal di Kutai.
·
Peranan kaum Brahmana dalam
agama Siva terutama mengenai upacara agama.
C.
Puncak kejayaan
Puncak kejayaan
kerajaan Kutai dapat dilihat:
1. Pada sebuah
Yupa diterangkan bahwa Raja Mulawarman adalah raja yang mulia dan terkenal yang telah memberikan sedekah
20.000 ekor sapi kepada brahmana di tanah suci Waprakeswara. Berdasarkan
keterangan itu, diduga Kutai merupakan Kerajaan yang cukup kaya dan makmur.
2. Setiap tahun
mengadakan upacar sedekah di Waprakeswara.
3. Pembagian
hadiah dengan adil kepada para Brahmana berupa emas, timah, dan ternak.
D.
Peninggalan
Peninggalan Kerajaan Kutai
Peninggalan-peninggalan
kerajaan kutai yaitu: 7 buah Yupa
yang bertuliskan huruf Pallawa deengan bahasa Sansekerta, ketujuh Yupa itu
tidak ada penjelasan mesing masing dari nama Yupa itu. Waprakeswara merupakan bagian dari yupa yang berarti sebuah
lapangan luas untuk pemujaan Dewa Siwa. Disamping itu juga ditemukan arca
arca Agama Hindu seperti arca Siwa dan
Ganesha dalam Goa Kombeng di pedalaman Kutai.